Selasa, 17 Januari 2012

KADER IPNU-IPPNU GENERASI BANGSA YANG BERTANGGUNG JAWAB

KADER IPNU-IPPNU GENERASI BANGSA YANG BERTANGGUNG JAWAB

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai salah satu organisasi kader mempunyai tugas penting dalam memperjuangkan kredibilitas warga Nahdliyyin ditingkat pelajar agar mempunyai moral yang anggun dan intelektual yang unggul.
Dalam hal gerakan intelektual yang dimaksud adalah bagaimana IPNU-IPPNU mampu memberikan sumbangsih, ide-ide, pemikiran  kepada kadernya  untuk cinta ilmu pengetahuan baik dari segi ilmu agama maupun ilmu modern. Hal ini diwujudkan dengan menanamkan berfikir rasional, logis, dan mengurangi sikap doktrinisasi pada pembelajaran para kader IPNU-IPPNU.
Sebagai organisasi sosial IPNU-IPPNU harus bisa menjadi tumpuan masa depan gerakan sosial keagamaan NU. Dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara IPNU harus mampu melakukan kritik otokritik, evaluasi kritik, melakukan pemetaan dan kecenderungan ke masa depan, serta menyusun program kerja yang progmatik.
Agar pembinaan moral dan intelektual bisa terwujud dan tidak mengalami stagnan IPNU mempunyai kegiatan formal yaitu MAKESTA ( Masa Kesetiaan Anggota ) dan LAKMUD (Latihan Kader Muda) ditingkat PAC dan LAKUT (Latihan Kader Utama) ditingkat PC. Kegiatan ini juga sebagai bekal dasar bagi kader-kader IPNU-IPPNU karena berisi beberapa materi yang disampaikan sehingga kegiatan ini diharapkan akan mampu memahami ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan jelas sehingga menjadi penguat ideologi bagi anggota IPNU-IPPNU dan dapat mengimplikasikan pada kehidupan sehari-hari dan dengan harapan dapat mempunyai dasar keterampilan teknik keorganisasian dan kepemimpinan yang baik. Setelah kegiatan-kegiatan itu dilanjutkan dengan LATPEL (Latihan Pelatih 1) dengan tujuan  kader-kader IPNU-IPPNU mempunyai skill dan keterampilan menjadi panitia kegiatan, fasilitator, instruktur, daan nara sumber.
Oleh karena itu IPNU - IPPNU harus mempersiapkan kader-kader penerus yang ideal dan berwawasan kebangsaan, keislaman, dan cinta ilmu pengetahuan. Serta tetap berlandaskan pada nilai-nilai islam Ahlussunah Wal jama’ah sebagai ajaran yang memberi rahmat bagi seluruh alam yang bersifat memperbaiki dan menyempurnakan seluruh tata nilai kemanusiaan. Karena kader yang militan bagi suatu organisasi adalah suatu kebutuhan. Berkembang atau tidaknya organisasi, sangat ditentukan oleh kader-kader yang menggerakkan roda organisasi itu. Kekuatan yang penuh, cakap, terampil dan kapabel dari setiap anggota akan memberikan arah yang positif dalam mengembangkan pola pengkaderan anggota-anggotanya, baik itu keterampilan yang mendukung dalam pelatihan atau training yang bersifat formal maupun pengkaderan.
Pasca kongres ke XIV IPNU dan XIII IPPNU di Surabaya yang mengembalikan IPNU dan IPPNU sebagai organisasi pelajar yang  membawa berbagai konsekuensi dan implikasi. Salah satu konsekuensi besar yang harus ditanggung dari perubahan putra ke pelajar adalah dalam bidang pengkaderan. Dimana pengkaderan menuntut berbagai penguatan sistem yang ada di dalamnya. Berubahnya orientasi tersebut membawa konsekuensi pada arah dan pola gerakan yang harus dibangun, guna selaras dengan visi misi yang dibawanya.
Dari pemikiran tersebut, pimpinan anak cabang IPNU dan IPPNU kecamatan MIJEN yang membawahi beberapa pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat yang tersebar dalam kecamatan MIJEN, berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan dan merealisasikan tujuan tersebut sebagai kesinambungan pola pengkaderan kepemimpinan sehingga IPNU dan IPPNU ke depan akan selalu berkiprah di masyarakat, bangsa dan Negara sesuai dengan tujuan dasar organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar