Selasa, 17 Januari 2012

KEORGANISASIAN

KEORGANISASIAN


PENDAHULUAN

Telah banyak disebutkan bahwa manusia adalah makhluk sosial, sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk saling mengenal satu sama lain, tidak terkecuali siapapun mereka dan golongan manapun mereka berasal (Q.S. 49 : 13). Dalam interaksi ini manusia akan saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebab manusia itu  tercipta dalam kondisi yang sangat terbatas dan dengan spesialisasi yang berbeda-beda (Q.S. 96 : 4) Kerja sama sangat dibutuhkan  dalam upaya merealisasikan cita-cita (keinginan). Dan dalam kerjasama sangat dibutuhkan pengaturan. Sebab tanpa adanya pengaturan dan pembagian kerja akan terjadi pemborosan tenaga dan biaya. Pengaturan dan pembagian kerja ini dinamakan Pengorganisasian, sedangkan wadahnya dinamakan Organisasi.

Organisasi merupakan wadah untuk mewujudkan cita-cita yang sangat efektif dan efisien, sebab dengan kebersamaan yang dibangun, akan menghasilkan bangunan  yang kuat dan kokoh. Allah Swt sendiri menyatakan sangat menyukai bagi siapa saja yang berjuang secara bersama-sama (Q.S. 61 : 4). Dan sebaliknya Allah Swt melarang kita untuk tidak bersatu, dan sendiri-sendiri dalam memperjuangkan risalah-Nya. (Q.S. 3 : 103)

AHLUSSUNAH WAL JAMA’AH

AHLUSSUNAH WAL JAMA’AH

PENDAHULUAN

Bagaikan gadis cantik yang menawan, ASWAJA sering menjadi rebutan dari berbagai faham yang menganggap dirinya yang paling benar dan sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadis, dan golongan merekalah yang nantinya masuk surga dan yang lainnya masuk neraka. (dari pandangan riwayat Ibnu majah dari sahabat mu’awiyah tentang perbedaan kelompok (firqoh) 73 golongan).
Didalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD&ART) Muktamar NU ke 27 di Situbondo disebutkan bahwa landasan berfikir, bersikap dan bertindak warga NU adalah faham ASWAJA yang diterapkan didalam kondisi kemasyarakatan Indonesia dan landasan tersebut kita sebut dengan Khittoh 1926.
Oleh karena itu Khittoh tersebut  adalah Islam Ala Ahlussunah Wal Jama’ah (ASWAJA) maka segenap keluarga NU harus tahu dan faham tentang apa Aswaja itu … ? agar supaya jangan sampai warga kita itu dikacaukan pengertiannya dalam faham yang lain yang jumlahnya sangat banyak, dan sebagai generasi termuda NU maka IPNU-IPPNU pun harus tahu dan faham tentang Aswaja.

“ Ke NU an”

“ Ke NU an”

PENDAHULUAN
Ke-NU-an adalah segala sesuatu yang ada kaitannya dengan NU.Materi ke-NU-an dimaksudkan sebagai suatu materi yang membahas tentang  masalah yang ada hubungannya dengan Nahdlatul Ulama’.
Baik mengenai pengertiannya, dasar dan tujuannya, sejarah perjuangannya maupun struktur organisasi.
NU adalah kepanjangan dari Nahdlatul Ulama yang secara harfiah artinya Kebangkitan Ulama. Pada hakekatnya Nahdlatul Ulama adalah organisasi umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah golongan yang tetap teguh setia mengikuti dan memegang teguh segala apa yang datang dari Nabi Muhammad Saw baik berupa sabda, tindakan maupun ketetapan nabi, dan memegang teguh kepada segala yang datang dari sahabat-sahabatnya.
Ahlussunnah Wal Jama’ah landasan dasar/hukum berpedoman kepada Kitabullah AL-qur’an, Sunnah Nabi ( Hadis ), Ijma’ dan Qiyas.
Dalam masalah aqidah, Ahlussunnah Wal Jama’ah mengikuti Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al  Maturidi, dibidang Fiqh mengikuti salah satu Madzhab empat yaitu : Imam Hanafi,Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Hambali, sedang dibidang tasawuf mengikuti Imam Abul Qosim Al Junaidi dan Imam Ghozali.

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA NU
Secara formal NU lahir pada Tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan Tanggal 31 Januari 1926 M di Surabaya. Namun pada hakekatnya ajaran yang dianut dan diperjuangkan oleh  NU ini telah bersamaan dengan masuknya agama Islam di Indonesia.
Jika KH. Hasyim Asy’ari dikatakan sebagai pendiri NU, maka KH. Abdul Wahab Hasbullah adalah sebagai orang yang mewujudkan gerakan tersebut menjadi suatu organisasi. Sepulang dari belajar di Makkah, KH. Abdul Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Wathon (1916)  di Surabaya. Organisasi ini bergerak pada bidang kepemudaan  dan pada tahun 1924 di Surabaya sedang bergejolak perjuangan politik melawan Belanda, disamping iti disana sini sedang membaranya masalah khilafiyah dikalangan umat. KH. Abdul Wahab Hasbullah sering terlibat dalam perdebatan sengit dengan ulama islam yang terkenal pada waktu itu untuk mencapai titik penyelesaiannya.

KADER IPNU-IPPNU GENERASI BANGSA YANG BERTANGGUNG JAWAB

KADER IPNU-IPPNU GENERASI BANGSA YANG BERTANGGUNG JAWAB

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai salah satu organisasi kader mempunyai tugas penting dalam memperjuangkan kredibilitas warga Nahdliyyin ditingkat pelajar agar mempunyai moral yang anggun dan intelektual yang unggul.
Dalam hal gerakan intelektual yang dimaksud adalah bagaimana IPNU-IPPNU mampu memberikan sumbangsih, ide-ide, pemikiran  kepada kadernya  untuk cinta ilmu pengetahuan baik dari segi ilmu agama maupun ilmu modern. Hal ini diwujudkan dengan menanamkan berfikir rasional, logis, dan mengurangi sikap doktrinisasi pada pembelajaran para kader IPNU-IPPNU.
Sebagai organisasi sosial IPNU-IPPNU harus bisa menjadi tumpuan masa depan gerakan sosial keagamaan NU. Dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara IPNU harus mampu melakukan kritik otokritik, evaluasi kritik, melakukan pemetaan dan kecenderungan ke masa depan, serta menyusun program kerja yang progmatik.

Minggu, 15 Januari 2012

Logo





KEGIATAN-KEGIATAN PAC IPNU-IPPNU MIJEN (2010-2012)

KEGIATAN-KEGIATAN PAC IPNU-IPPNU MIJEN (2010-2012)

Pelantikan Pengurus IPNU-IPPNU PAC MIJEN MASA KHIDMAH 2010-2012

Mengawali tulisan, kami menulis tentang kegiatan-kegiatan PAC Mijen Kabupaten Demak yang telah berjalan diperiode 2010-2012. Kegiatan pertama kali yang telah dilaksanakan adalah tentunya Pelantikan Pengurus PAC MIJEN masa khidmah 2010-2012 yang diketuai oleh Zaenal Muztaba (IPNU) dan Umi Mustaghfiroh (IPPNU) yang dilantik oleh Pimpinan Cabang  IPNU-IPPNU kabupaten Demak, Ahmad Syafiq (Ketua IPNU) dan Lailatus Sa’adah (Ketua PC IPPNU) dan paginya dilanjutkan Rapat Kerja sebagai langkah awal untuk menjadi kepungurasan yang sah menurut organisasi IPNU-IPPNU sesuai dengan AD ART organisasi. Pelantikan ini dilaksanakan pada tanggal 19-20 Juni 2010 di halaman Gedung MWC Mijen yang bertempat di desa Bogorame Bakung Mijen. Kegiatan ini dikemas acara pengajian umum dalam rangka Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW yang bertepatan tanggal 6-7 Rajab 1431 dan diisi beberapa acara, yaitu Pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Tahlil, Pelantikan, Sambutan-sambutan, Mau’idoh Hasanah dan Do’a. Tidak hanya itu untuk menghibur pengunjung yang datang diadakan pentas seni silat Pagar Nusa yang ditampilkan oleh kader-kader IPNU-IPPNU kecamatan Mijen sendiri yang diketuai oleh Ahmad Anwar.
Kegiatan ini sangat direspon serius oleh masyarakat, kader-kader IPNU-IPPNU maupun senior IPNU-IPPNU kecamatan Mijen. Kegiatan juga dihadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak sekaligus memberikan Mauidoh Hasanah dalam acara tersebut, yaitu Ir. Musyaddad Syarif, MT, dihadiri pula oleh pemerintah kecamatan Mijen yang diwakili oleh sekertaris camat, bapak Anang dan ketua MWC NU kecamatan Mijen, KH. Hasan Anwar untuk memberikan sambutan serta beberapa guru sekolah sekecamatan Mijen. Tidak ketinggalan pula beberapa pengurus Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Demak.

Halal Bi Halal 2011








Halal Bi Halal 2010

Add caption
Add caption
Add caption
Add caption

Add caption

Add caption

Add caption






Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Senin, 09 Januari 2012

Sekilas Tentang IPNU IPPNU


KE – IPNU – AN DAN KE – IPPNU – AN

I.    PENDAHULUAN
IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan Islam Ahlussunah Waljamaah, ternyata dalam perkembangannya mengalami perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh tuntutan situasi dan kondisi.
Oleh karenanya menjadi kewajiban setiap warga IPNU - IPPNU untuk terus mempelajari perubahan itu, mengkajinya kemudian mencoba untuk mengatisipasinya. Dan tentunya faktor historis sangat mendukung pula apabila warganya juga senantiasa merenunginya, mempelajari motivasi apa yang melatarbelakangi kelahirannya, dan bagaimana perkembangan organisasi ini dari masa ke masa. Karena dari segi historis pula kita akan mampu untuk menentukan langkah dan alternatif apa yang terbaik yang akan kita jadikan saran untuk terus menyebarluaskan IPNU - IPPNU sekaligus wadah generasi muda NU untuk menyalurkan aspirasi sekaligus sebagai media dakwah.

II.    SEJARAH KELAHIRAN IPNU DAN IPPNU
Ketika NU dilahirkan pada tahun 1926 adalah sebagai reaksi spontan terjadinya penyimpangan ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah di dalam negeri dan dunia internasional, hal ini mendapat sambutan dan dukungan luar biasa dari berbagai komunitas, baik tua maupun muda, terpelajar maupun awam. Terbukti dengan munculnya berbagai organisasi pelajar dan santri di berbagai pelosok negeri, tahun 1936 di Surabaya berdiri Tsamrotul Mustafidin dan PERSANO (Persatuan Nahdlatul Oelama’) di Malang. Pada tahun 1941 berdiri PAMNO (Persatuan Anak Murid Nahdlatul Oelama’), dan tahun 1945 berdiri Ikatan Murid Nahdlatul Oelama’ (IMNO), tahun 1946 di Sumbawa berdiri Idjtimaut Tolabah Nahdlatul Oelama’ (ITNO), dan masih banyak organisasi yang bermuatan lokal.

Pergerakan tumbuhnya organisasi tersebut nampak menggeliat pada tahun lima puluhan, dengan berdirinya beberapa organisasi pelajar di tingkat lokal seperti IKSIMNO (Ikatan Siswa Mubalighin Nahdlatul Oelama’) tahun 1952 di Semarang, PERPENO (persatuan Pelajar Nahdlatul Oelama’) 13 Juni 1953 di Kediri, IPINO (Ikatan Pelajar Islam Nahdlatul Oelama) 27 Desember 1953 di Surakarta, dll.
Meskipun pendirian berbagai organisasi lokal tersebut atas inisiatif dan kreatifitas sendiri namun pada dasarnya mereka berpijak pada satu keyakinan untuk menegakkan Dien Al Islam Ahlussunah Wal Jama’ah. Kesamaan itulah yang kemudian mendorong didirikannya organisasi pelajar dan santri di tingkat nasional.
Tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H bertepatan dengan tanggal 24 Pebruari 1954 M, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) secara resmi dibentuk melalui persidangan Konbes Ma’arif NU pelopornya antara lain : M. Sofyan Cholil, H. Musthafa, Achmad Masjhub dan A. Ghani Farida M. Uda. Sebagai ketua umum disepakati Mochamad Tolchah Mansur.
Tanggal 28 Pebruari 1955 IPNU melaksanakan Konggres yang pertama di Malang Jawa Timur. Dalam forum ini diundang beberapa tokoh pelajar, santri, dan mahasiswa putri. Dari sinilah muncul gagasan untuk mendirikan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Tanggal 8 Rajab 1374 H / 2 Maret 1955 M IPPNU secara resmi didirikan di Solo, dan dipilih Umroh Mahfudhoh sebagai ketua umumnya.
Status organisasi IPNU dan IPPNU semula menjadi anak asuh LP. Ma’arif NU dan sejak tanggal 30 Agustus 1960 (Konggres IPNU VI dan IPPNU V) status keduanya menjadi salah satu Badan Otonom NU  yang tercantum dalam AD NU pasal 13 ayat 4.

III.    DINAMIKA PERKEMBANGAN IPNU - IPPNU
A.    Kondisi IPNU - IPPNU sebelum khithoh NU
Sebagai salah satu badan otonom NU, perkembangan IPNU - IPPNU tidak terlepas dari keberadaan NU, pada saat NU berstatus parpol tahun 1955 yang juga merupakan tahun-tahun perkembangan awal IPNU - IPPNU ternyata belum begitu banyak berkembang karena senantiasa bergelut dengan permasalahan politik praktis, sehingga yang terjadi prioritas IPNU-IPPNU perhatian adalah masalah perkembangan kuantitas bukan kualitas dan iklim yang kurang sehat ternyata juga mempengaruhi perkembangannya, dan tragisnya banyak kader IPNU - IPPNU harus memakai baju lain dan kurang leluasa memakai identitas NU dalam gerak sosial dalam masyarakat.

B.    Kondisi IPNU - IPPNU sesudah Khithoh 26 dan Kongres Jombang
Tepatnya diawali oleh hasil muktamar NU XXVII di Situbondo Jawa Timur khithoh NU 1926 terjawab, sehingga perjuangan NU adalah dalam bidang dakwah, Mabarot dan Pendidikan sebagaimana garis perhubungan yang telah ditetapkan oleh pendiri NU dan ternyata khithoh NU telah membawa angin segar IPNU - IPPNU merasakan keleluasaan memakai identitas NU karena NU bukan lagi menjadi salah satu parpol tetapi sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
Sedang kondisi IPNU - IPPNU pasca Kongres Jombang ternyata juga banyak membawa perubahan semula basis pembinaan IPNU - IPPNU adalah hanya putra – putri NU yang berstatus sebagai pelajar, tetapi sejak ditetapkannya perubahan nama dari Ikatan Putra Nahdlatul Ulama, berarti basis pembinaan IPNU - IPPNU semakin luas yakni seluruh putra – putri NU baik berstatus pelajar, santri maupun mahasiswa dan ternyata orientasi IPNU - IPPNU pun harus semakin luas.

IV.    PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA
A. Pengertian
IPNU dan IPPNU adalah organisasi yang berazaskan pancasila, beraqidah Islam Ahlussunah Wal Jama’ah yang mengikuti salah satu madzhab 4 (empat) : (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) yang bersifat, keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang dilahirkan pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H bertepatan pada tanggal 24 Februari 1954 untuk IPNU dan 8 Rajab 1374 H yng bertepatan dengan tanggal 2 Maret 1955 untuk IPPNU.

B. Fungsi IPNU dan IPPNU
Fungsi IPNU dan IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran.
2.    Wadah kaderisasi pelajar untuk mempersiapkan kader-kader penerus Nahdlatul Ulama dan pemimpin bangsa.
3.    Wadah penguatan pelajar dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah.
4.    Wadah komunikasi pelajar untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah dan wathoniyah.

C. Tujuan IPNU - IPPNU
Tujuan IPNU - IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Terbentuknya kesempurnaan pelajar Indonesia yg bertaqwa kepada Allah, berilmu dan berakhlakul karimah.
2.    Bertanggung jawab atas tegak dan berkembangnya syari’ah Islam menurut faham Aswaja.
3.    Terbentuknya kader Islam yang berwawasan kebangsaan.
4.    Terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Dengan kata lain, tujuan IPNU - IPPNU adalah :
”Terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlussunah Wal Jamaah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.

D. Usaha IPNU – IPPNU
Usaha IPNU - IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.
2.    Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
3.    Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan psrogram perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah.
4.    Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

V.    KEANGGOTAAN, STRUKTUR, PERMUSYAWARATAN, DAN LAMBANG
1.    Keanggotaan IPNU dan IPPNU
Keanggotaan IPNU dan IPPNU terdiri dari :
a.    Anggota biasa, yaitu Setiap pelajar Indonesia yang menyetujui PD / PRT IPNU –    IPPNU.
b.    Anggota Istimewa, yaitu Alumni pengurus IPNU - IPPNU yang terwadahi dalam majlis Alumni IPNU
c.    Anggota kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa kepada organisasi

Setiap anggota berkewajiban :
a)    Menjaga dan membela keluhuran agama Islam.
b)    Menjaga reputasi dan kemuliaan Nahdlatul Ulama.
c)    Menaati Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga serta Peraturan     Organisasi, serta peraturan-peraturan organisasi lainnya.
d)    Membayar iuran anggota.

Setiap anggota biasa berhak :
a)    Mendapat Kartu Tanda Anggota
b)    Memperoleh perlakuan yang sama dari / untuk organisasi
c)    Mengeluarkan usul, saran serta pendapat
d)    Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan organisasi
e)    Memilih dan dipilih menjadi pengurus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.    Struktur Kepengurusan IPNU dan IPPNU
Struktur    Singkatan    Tingkat    Periodesasi IPNU    Periodesasi IPPNU
PP    Pimpinan Pusat    Ibu Kota    3 Tahun    3 Tahun
PW    Pimpinan Wilayah    Propinsi    3 Tahun    3 Tahun
PC    Pimpinan Cabang    Kabupaten/Kota    2 Tahun    2 Tahun
PAC    Pimpinan Anak Cabang    Kecamatan     2 Tahun    2 Tahun
PK    Pimpinan Komisariat    Sekolah/Ponpes/PT    1 Tahun    1 Tahun
PR    Pimpinan Ranting    Desa/kelurahan    2 Tahun    2 Tahun

3.    Permusyawaratan IPNU dan IPPNU
a.    KONGRES   
b.    KONGRES LUAR BIASA
c.    RAKERNAS    ( Rapat Kerja Nasional )
d.    KONBES         ( Konferensi Besar )
e.    RAPIMNAS     ( Rapat Pimpinan Nasional )
f.    KONWIL        ( Konferensi Wilayah )
g.    KONFERENSI WILAYAH LUAR BIASA
h.    RAKERWIL    ( Rapat Kerja Wilayah )
i.    RAPIMWIL    ( Rapat Pimpinan Wilayah  )
j.    KONCAB        ( Konferensi Cabang )
k.    KONFERENSI CABANG LUAR BIASA
l.    RAKERCAB    ( Rapat Kerja Cabang )
m.    RAPIMCAB    ( Rapat Pimpinan Cabang )
n.    KONFERANCAB ( Konferensi Anak Cabang )
o.    KONFERENSI ANAK CABANG LUAR BIASA
p.    RAPAT KERJA ANAK CABANG
q.    RAPAT PIMPINAN ANAK CABANG
r.    RAPAT ANGGOTA
s.    RAPAT KERJA ANGGOTA

4.    Lambang Organisasi
a.    LAMBANG IPNU
1)    Lambang organisasi berbentuk bulat
2)    Warna dasar hijau berlingkar kuning ditepinya dengan diapit dua lingkaran putih.
3)    Dibagian atas tercantum huruf IPNU dengan titik diantaranya diapit oleh tiga garis lurus spendek (satu diantaranya lebih panjang pada bagian kanan dan kirinya semua berwarna putih).
4)    Dibawahnya terdapat bintang sembilan, lima terletak sejajar yang satu diantaranya lebih besar terletak ditengah dan empat bintang lainnya terletak mengapit membentuk sudut segi tiga, semua berwarna kuning.
5)    Diantara bintang yang mengapit terdapat dua kitab dan dua bulu angsa yang bersilangan berwarna putih.

Arti Lambang IPNU :
    Warna hijau : subur, warna kuning : himmah/cita-cita yang tinggi, warna putih : suci.
    Bentuk bulat : kontinuitas / terus-menerus / istiqomah
    Tiga titik diantara huruf IPNU : Islam, Iman, Ikhsan
    Enam garis / strip pengapit huruf IPNU : Rukun Iman
    Bintang : ketinggian cita-cita
    Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
─    5 bintang diatas : 1 bintang yang besar ditengah : Nabi Muhammad SAW sedangkan 4 bintang di kanan kiri : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
─    4 bintang di bawah : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan Imam Maliki ra.
    Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
    Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu angsa bersilang : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum.
    Bintang bersudut 5 : Rukun Islam




b.    LAMBANG IPPNU

a.    Lambang organisasi segitiga sama kaki.
b.    Warna dasar hijau bergaris berwarna kuning yang diapit dua warna putih ditepinya.
c.    Isi lambang : Bintang sembilan, yang satu besar terletak diatas, empat menurun disisi kiri dan empat lainnya menurun disisi kanan dan berwarna kuning. Dua kitab dan dua bulu ayam bersilang berwarna putih, dua bunga melati di sudut bawah berwarna putih.
d.    Dibawah dua bulu dan diantara dua bunga melati terdapat tulisan IPPNU dengan titik diantara huruf-hurufnya berwarna putih.

Arti Lambang IPPNU :
    Warna hijau : kebenaran, warna kuning : kejayaan dan himmah / cita-cita yang tinggi, warna putih : kesucian.
    Bentuk segi tiga : Islam – Iman – Ikhsan
    Dua garis tepi : 2 Kalimat Syahadat
    Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
─    1 bintang yang besar diatas : Nabi Muhammad SAW
─    4 bintang menurun di sisi kanan : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
─    4 bintang menurun di sisi kiri : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan Imam Maliki ra.
    Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
    Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu bersilang :aktif menuntut ilmu agama dan ilmu umum, aktif membaca dan menulis.
    Dua bunga : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum
    Lima titik diantara huruf IPPNU : Rukun Islam.

VI.     BIDANG GARAPAN IPNU DAN IPPNU
Bidang garapan IPNU - IPPNU terbagi pada tiga bagian :
a.    Bidang Organisasi
b.    Bidang Kaderisasi
c.    Bidang Partisipasi

Penjelasan :
a.    Bidang Organisasi
Dalam bidang ini ditargetkan terwujudnya konsolidasi organisasi IPNU - IPPNU mencakup pemantapan struktur, personalia dan pemantapan wawasan anggota serta makin mantapnya peran organisasi dalam perkembangan ormas kepemudaan dan masyarakat.
b.    Bidang Kaderisasi
Dalam bidang ini ditargetkan terbentuknya kader-kader yang loyal dan berdedikasi berwawasan kebangsaan, komitmen terhadap nilai dasar perjuangan dan memiliki kemampuan manajerial serta laku gerak akhlakul karimah.
Adapun jenjang pengkaderan dalam IPNU - IPPNU adalah :
a.    Makesta (Masa Kesetiaan Anggota)
b.    Lakmud (Pelatihan Kader Muda)
c.    Lakut  (Pelatihan Kader Utama)
Bentuk ini adalah pengkaderan formal, dan masih banyak bentuk pengkaderan lainnya. Misalnya Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pelatihan Pelatih dan lain-lain.

c.    Bidang Partisipasi
Target programnya adalah menumbukan kesadaran dan kepedulian anggota dan kader terhadap pembangunan bangsa dan kepedulian menjalin kerja sama dengan ormas pemuda, Lembaga Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat, serta kepedulian menghayati khitoh nahdliyah.

VII.     MARS IPNU DAN IPPNU
MARS IPNU
Wahai Pelajar Indonesia
Siapkanlah Barisanmu
Bertekad Bulat Bersatu
Di Bawah Kibaran Panji IPNU

Ayo Hai Pelajar Islam yang Setia
Kembangkanlah Agamamu
Dalam Negara Indonesia
Tanah air yang kucinta

Dengan berpedoman kita belajar
Berjuang serta bertaqwa
Kita bina watak nusa dan bangsa
Tuk kejayaan masa depan

Bersatu wahai pelajar Islam jaya
Tunaikanlah kewajiban yang mulia
Ayo maju pantang mundur
Dengan rahmat Tuhan kita perjuangkan
Ayo maju pantang mundur
Pasti tercapai adil makmur     

MARS IPPNU
Sirnalah gelap terbilah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Sgala rintangan mundur semua

Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada Tuhan
Tegak kepala lawan derita

Di malam yang sepi di pagi yang terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening di pagi membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi

Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu ku cari amal ku beri
Untuk agama bangsa negeri

VIII.    KEGIATAN IPNU DAN IPPNU
Adapun kegiatan IPNU dan IPPNU di kabupaten Kudus diantaranya adalah:
1.    Diklat Jurnalistik
2.    Penyuluhan Narkoba
3.    Latihan dasar kepemimpinan (LDK)
4.    Latihan pencak Silat

IX.     JATI DIRI IPNU DAN IPPNU
Hakikat IPNU dan IPPNU adalah Wadah perjuangan pelajar NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai :
•    Kebangsaan
Yaitu nilai yang dijiwai oleh persatuan dan kesatuan memilki kepedulian terhadap nasib banSSgsa dan negara berlandaskan prinsip persamaan dan demokrasi.
•    Keislaman
Yaitu nilai yang menempatkan ajaran agama Islam sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam memberikan makna dan arah perjuangan manusia. Maka IPNU dan IPPNU dalam bermasyarakat bersikap tawashut dan I’tidal, menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kejujuran di tengah-tengah masyarakat, bersikap membangun.
•    Keilmuan
Yaitu nilai yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anggota dan kader. Sehingga dengan ilmu pengetahuan memungkinkan anggota untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai manusia seutuhnya dan tidak menjadi beban sosial lingkungan. Dengan ilmu pengetahuan akan mencetak kader mendiri, memiliki harga diri dan kepercayaan diri sendiri.   
•    Kekaderan
Yaitu nilai yang menempatkan organisasi sebagai wadah untuk membina anggota agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi, cita-cita perjuangan organisasi, bertanggung jawab dalam mengembangkan dan membentengi organisasi juga diharapkan dapat membentuk pribadi yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
•    Keterpelajaran
Yaitu nilai yang menempatkan organisasi dan anggota pada pemantapan diri sebagai pusat pemberdayaan sumber daya manusia terdidik yang berilmu, berkeahlian, dan visioner. Dengan nilai ini diharapkan memiliki hasrat ingin tahu, belajar terus menerus dan mencintai masyarakat.

X.    POSISI IPNU - IPPNU
1. Posisi Intern.
IPNU - IPPNU sebagai perangkat dan badan otonom secara kelembagaan mempunyai kedudukan yang sama sederajat dengan banom lain yakni anggota pleno.
2. Posisi Ekstern
Secara organisatoris IPNU - IPPNU mempunyai kedudukan sejajar dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Indonesia lainnya. Secara legal tercantum dalam UU keormasan No 8 tahun 1985.

XI.     Penutup

Demikianlah sekilas tentang materi ke IPNU - IPPNU an, ini merupakan materi dasar, sedangkan pengembangannya adalah merupakan kewajiban setiap kader IPNU - IPPNU untuk terus belajar secara formal, informal maupun non formal.

*****Selamat Belajar, berjuang dan bertaqwa*****












Pimpinan Anak Cabang
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
Kecamatan Mijen
Masa khidmah 2010-2012


ZAENAL MUZTABA
          Ketua IPNU

( Materi ini didapatkan waktu pelatihan dan sedikit direvisi sesuai dengan AD/ART )